Sorot Nasional.com
M.S. Pelu GB
Ambon, Maluku – Gelombang dugaan tuduhan yang menerpa Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath (AV), belakangan ini mendapat sorotan tajam dari Aktivis Muda Maluku, Hendra Lapandewa. Ia tak gentar menyuarakan pandangannya, menegaskan bahwa serangkaian isu miring ini bukanlah cerminan fakta hukum yang kuat, melainkan bau anyir ada dugaan dendam politik yang terstruktur dan sistematis.
Dalam pernyataan resminya Hendra Lapandewa pada Sabtu (12/07/2025), blak-blakan menyebut isu-isu seperti dugaan pengelolaan parkiran pasar, kasus “Belo Hitam,” hingga berbagai narasi liar lainnya tak lebih dari manuver kotor untuk mendiskreditkan kepemimpinan duet Hendrik Lewerissa (HL) dan Abdullah Vanath (AV), “tuturnya.
“Dugaan kami ini sebagai gerakan panik dari kelompok tertentu yang mulai merasa terancam ketika HL dan AV menunjukkan kekompakan kinerjanya,” tegas Hendra. “
Ketakutan terbesar mereka adalah, oleh karena HL-AV kembali tampil sebagai pasangan kuat di Pilkada mendatang dengan semangat ‘Lawamena Dua Periode’.”
Hendra menegaskan bahwa, Kami Aktivis Muda Maluku berdiri tegak di atas prinsip kebenaran. Kami tak akan tinggal diam ketika pemimpin visioner coba dihancurkan lewat narasi-narasi tanpa dasar yang kredibel.
“Dugaan kami ini mencium skenario terselubung untuk merusak citra pemimpin yang bekerja nyata. Tuduhan dan opini publik yang liar itu hanya jadi ‘pintu masuk’ permainan mereka,” ujarnya.
“Tapi sayangnya, mereka lupa, rakyat Maluku hari ini sudah cerdas dan tidak mudah dimanipulasi.”
Harap kami, Jangan menjadi Petarung Pecundang, Maluku Butuh Kolaborator.
Hendra, menambahkan dalam sistem demokrasi, kritik adalah bagian penting. Namun, ia menekankan bahwa kritik harus disampaikan dengan cara yang elegan dan bertanggung jawab, bukan dengan jebakan isu demi kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kalau mau mengkritik, mari jadi petarung sejati. Bukan petarung pecundang yang menjual narasi demi kepentingan sempit, “Maluku tidak butuh provokator, tapi butuh kolaborator untuk kemajuan bersama, ”tegas Hendra.
Hendra juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda Maluku, untuk tetap berpikir jernih, menjaga stabilitas, dan mendukung pemimpin yang berpihak pada rakyat dan pembangunan berkelanjutan.
“Rakyat Maluku sudah cerdas. Kelompok kecil yang suka bikin riak-riak politik mestinya tahu diri. Jangan ganggu konsentrasi HL dan AV yang sedang bekerja demi ‘Maluku Pung Bae’,” tutup Hendra, memberikan pesan menohok bagi para pemecah belah.










