Krisis Minyak Tanah Bersubsidi di Pulau Buru, Pengawasan Minim Picu Keresahan Sosial

- Jurnalis

Senin, 8 September 2025 - 18:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sorotnasional.com
M.S. Pelu GB

PULAU BURU, MALUKU – Kelangkaan minyak tanah bersubsidi di Kabupaten Buru telah mencapai titik kritis, memicu keresahan sosial yang mendalam. Situasi ini diperparah oleh lemahnya pengawasan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) setempat.

Pangkalan-pangkalan penyalur di delapan hingga sepuluh kecamatan seolah tidak menganggap serius wewenang dinas, sehingga distribusi minyak tanah tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Akibatnya, masyarakat, khususnya ibu-ibu, kesulitan memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga mereka.

Menurut Aba Ye Mat Assagaf dari Dinas Deperindag Buru, masalah utama terletak pada ketiadaan anggaran pengawasan.

“Kami melakukan pengawasan setiap hari sepanjang tahun di berbagai titik pangkalan. Tapi saya sedih, mengapa bidang kami tidak diberi dana pengawasan sama sekali dalam setahun itu—nol rupiah,” ujarnya.

Ketiadaan dana ini melumpuhkan upaya pengawasan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan dan distribusi minyak tanah.

Baca Juga :  Hadiri Hut ke-72 Nahdlatul Wathan, Menteri Nusron Canangkan Tanah Eks HGU untuk Dikelola Jemaah

Kondisi ini menciptakan dilema yang serius. Di satu sisi, ada kebutuhan mendesak untuk menstabilkan pasokan minyak tanah guna meredam potensi kerawanan sosial. Di sisi lain, alat pengawasan yang paling vital—yaitu dana operasional—tidak tersedia.

Kelangkaan minyak tanah bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga sosial. Ketika kebutuhan pokok keluarga terancam, ketidakstabilan sosial sangat mungkin terjadi.

Masalah ini adalah persoalan klasik yang terus berulang, mencerminkan ketidakberdayaan birokrasi dalam menghadapi tantangan yang ada. Estafet perjalanan pemerintahan seolah belum mampu mengatasi akar masalah yang sama, yaitu minimnya dukungan finansial untuk tugas-tugas vital.

Dampak sosial yang ditimbulkan sangat memprihatinkan, menunjukkan bahwa sistem pengawasan yang seharusnya efektif justru tidak berdaya.

Baca Juga :  Dandim 1710/Mimika Gandeng PPL dan Kelompok Petani Dalam Optimalkan Program Hanpangan

Namun, ada secercah harapan dari kepemimpinan baru. Kepala Dinas Deperindag yang baru, Bapak Moh Natsir Waeulung, S.T., bertekad untuk memprioritaskan perbaikan sistem.

“In Sya Allah, di awal tahun, Kepala Dinas (Kadis) Deperindag bertekad memprioritaskan menjaga wibawa Dinas Deperindag di mata pemerintah dan bupati, Bapak Ikram Umasugi, S.E.,” kata Assagaf. Tekad ini membawa optimisme bahwa situasi akan segera membaik.

Langkah ini menunjukkan komitmen untuk memulihkan kepercayaan publik dan wibawa institusi. Dengan tekad kuat dari Kepala Dinas, diharapkan perbaikan sistem, terutama terkait alokasi dana pengawasan, dapat segera terealisasi.

Perbaikan ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan minyak tanah bersubsidi bagi masyarakat dan meredam potensi kerawanan sosial yang mengancam stabilitas di Kabupaten Buru. Semoga semangat perbaikan ini bisa terwujud maksimal.

 

 

Berita Terkait

Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Buru Bupati Tinjau Pelayanan KB Serentak
Sosialisasi Pendaftaran Tanah Ulayat, Kementerian ATR/BPN Jadi Motor Penggerak
Pendaftaran Tanah Ulayat Wujudkan Arahan Presiden dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang yang Berkeadilan dan Berkelanjutan
Manfaat Sertipikasi Tanah Ulayat, Kementerian ATR/BPN: Bukan Hanya untuk Masyarakat Adat Tapi Semua Pihak
Akses KCJB Karawang Ditargetkan Rampung NATARU 2025, Menteri Nusron Berkomitmen Akselerasi Proses Pengadaan Tanah
Ketua PWI Bekasi Raya Tegas: Tatang Bukan Anggota PWI
Walikota Bekasi Serahkan IMB Yayasan Al Hikmah, Pastikan Gratis, Mudah, dan Berikan Dukungan Pembangunan Wilayah
DinkesKota Bekasi Gelar Pertemuan Lintas Sektor untuk Percepatan Imunisasi Anak Zero Dose
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 21:41 WIB

Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Buru Bupati Tinjau Pelayanan KB Serentak

Senin, 22 September 2025 - 15:35 WIB

Sosialisasi Pendaftaran Tanah Ulayat, Kementerian ATR/BPN Jadi Motor Penggerak

Senin, 22 September 2025 - 15:27 WIB

Pendaftaran Tanah Ulayat Wujudkan Arahan Presiden dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang yang Berkeadilan dan Berkelanjutan

Senin, 22 September 2025 - 15:18 WIB

Manfaat Sertipikasi Tanah Ulayat, Kementerian ATR/BPN: Bukan Hanya untuk Masyarakat Adat Tapi Semua Pihak

Senin, 22 September 2025 - 15:09 WIB

Akses KCJB Karawang Ditargetkan Rampung NATARU 2025, Menteri Nusron Berkomitmen Akselerasi Proses Pengadaan Tanah

Berita Terbaru