Wamenaker Terjaring OTT, Status Hukum Masih Menunggu Ketetapan KPK

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sorotnasional.com
M.S. Pelu GB

JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 20 Agustus 2025, hingga saat ini masih berstatus sebagai terperiksa.

Status hukumnya belum diputuskan, dan KPK memiliki waktu 1×24 jam sejak penangkapan untuk menentukan apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Sejauh ini, 14 orang yang diamankan dalam operasi senyap tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif.

Juru Bicara KPK, Tini Rahmawati, mengonfirmasi bahwa OTT ini terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di beberapa perusahaan.

“Kami telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai, 15 unit mobil, dan 7 unit motor. Tim masih bekerja keras di lapangan untuk melengkapi bukti-bukti yang ada,” ujar Tini saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK.

Baca Juga :  Mentan Amran, Menhan Safrie, Penasihat Khusus Presiden RI Dudung Kompak dalam Acara Pembekalan Khusus Para Menteri

Ia juga menegaskan bahwa KPK akan bekerja profesional dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini, termasuk dalam mengumumkan status hukum para terperiksa dalam konferensi pers yang dijadwalkan pada hari Jumat, 22 Agustus 2025 siang.

Ahli Hukum Soroti Dugaan Pemerasan

Sementara itu, praktisi hukum dan pengamat antikorupsi, Dr. Abdul Ghani, memberikan pandangannya terkait kasus ini.

Menurutnya, dugaan pemerasan merupakan tindak pidana serius yang merugikan banyak pihak.

“Jika terbukti ada pemerasan, ini tidak hanya merusak citra pejabat negara tetapi juga menghambat iklim investasi yang bersih.

Masyarakat juga akan kehilangan kepercayaan terhadap instansi yang seharusnya melindungi mereka,” kata Dr. Abdul Ghani. Ia menambahkan bahwa penetapan status hukum Wamenaker akan menjadi momentum penting bagi penegakan hukum di Indonesia.

Baca Juga :  Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Latihan Puncak Super Garuda Shield di Baturaja

Penangkapan Wamenaker Ebenezer ini menjadi sorotan publik dan media massa. Banyak pihak berharap KPK dapat segera menuntaskan kasus ini agar tidak menimbulkan spekulasi dan ketidakpastian.

Apapun hasil akhirnya, kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pejabat yang berniat melakukan tindak pidana korupsi.

Kejadian pertama di awal tahun Pemerintahan saat ini juga sebagai warning bagi pejabat di daerah, meskipun jauh dari pemerintah pusat ingatlah bahwa pengawasan terus berlangsung selama 24 jam setiap hari.

Semua mata kini tertuju pada KPK, menanti pengumuman resmi terkait status hukum Immanuel Ebenezer dan pihak-pihak lain yang turut diamankan dalam OTT tersebut.

Berita Terkait

Panglima TNI Pimpin Upacara Penyambutan KKRI Wilayah Jayapura
Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Pangkat Istimewa dan Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara
Menteri Hukum Terima Pengurus PWI Pusat, Blokir Administrasi Resmi Dibuka
Panglima TNI Beri Pengarahan Kepada Personel Purna Tugas Latma Purkota Gelombang I Yordania dan Belarusia
Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Latihan Puncak Super Garuda Shield di Baturaja
Munir Menang Mutlak di Kongres PWI 2025, Janjikan Rekonsiliasi dan Pemersatu
Transformasi Babek TNI Menjadi Balog TNI, Momentum Baru Perkuat Sistem Logistik TNI
Mentan Amran, Menhan Safrie, Penasihat Khusus Presiden RI Dudung Kompak dalam Acara Pembekalan Khusus Para Menteri
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terbaru

Daerah

sorotnasional.com H. Asmor Jatinangor , Jabar – Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Drs. Junaedi, bersama Kepala Bappelitbangda Kota Bekasi, Dicky Irawan, menghadiri Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan Pemerintah Daerah Tahun 2025, yang digelar mulai 26 hingga 29 Oktober 2025 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, diikuti oleh 1.104 peserta, terdiri atas 38 Sekretaris Daerah Provinsi, 38 Kepala Bappeda Provinsi, 514 Sekda Kabupaten/Kota, serta 514 Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian menekankan pentingnya peran strategis Sekretaris Daerah dalam menjaga ritme pemerintahan serta memastikan kebijakan berjalan selaras antara pusat dan daerah. “Tugas Sekda bukan hanya sebagai motor, tapi juga sebagai penyeimbang dan tumpuan bagi kepala daerah dengan segala kebijakan dan dinamikanya. Sekda memiliki peran penting sebagai simpul informasi dan sinergi. Di tengah situasi saat ini, Sekda harus menjadi motor kolaborasi antara seluruh pegawai dan masyarakat agar tercipta pemerintahan yang baik serta ASN yang benar-benar menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat,” ujar Tito. Rapat koordinasi ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan tahun 2025. Beberapa agenda pembahasan mencakup koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan daerah, pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal dan pembangunan nasional, pengendalian PPPK, program pembangunan inpres dan banpres, serta pengawasan program prioritas nasional di daerah. Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah pembangunan Kota Bekasi agar sejalan dengan kebijakan nasional dan berfokus pada kebutuhan masyarakat. “Giat ini menjadi ruang strategis bagi daerah untuk menyamakan langkah dan memperkuat koordinasi lintas sektor. Bagi kami di Kota Bekasi, hasil dari rakor ini akan menjadi acuan dalam memastikan seluruh program pembangunan daerah tersinergi dengan kebijakan nasional dan mampu menjawab tantangan lokal secara nyata,” jelas Junaedi. Ia juga menambahkan, “Kami berkomitmen untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Sinergi antara Bappelitbangda, perangkat daerah, dan seluruh ASN akan terus kami dorong agar pembangunan di Kota Bekasi semakin terarah, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan warga.” tambahnya Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap arah pembangunan kedepan dapat semakin terintegrasi, adaptif terhadap perubahan, serta mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan menuju masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:21 WIB

Panglima TNI Pimpin Upacara Penyambutan KKRI Wilayah Jayapura

Kamis, 18 September 2025 - 18:29 WIB

Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Pangkat Istimewa dan Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara

Kamis, 11 September 2025 - 19:53 WIB

Menteri Hukum Terima Pengurus PWI Pusat, Blokir Administrasi Resmi Dibuka

Selasa, 9 September 2025 - 12:42 WIB

Panglima TNI Beri Pengarahan Kepada Personel Purna Tugas Latma Purkota Gelombang I Yordania dan Belarusia

Rabu, 3 September 2025 - 17:59 WIB

Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Latihan Puncak Super Garuda Shield di Baturaja

Berita Terbaru

Daerah

sorotnasional.com H. Asmor Jatinangor , Jabar – Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Drs. Junaedi, bersama Kepala Bappelitbangda Kota Bekasi, Dicky Irawan, menghadiri Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan Pemerintah Daerah Tahun 2025, yang digelar mulai 26 hingga 29 Oktober 2025 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, diikuti oleh 1.104 peserta, terdiri atas 38 Sekretaris Daerah Provinsi, 38 Kepala Bappeda Provinsi, 514 Sekda Kabupaten/Kota, serta 514 Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian menekankan pentingnya peran strategis Sekretaris Daerah dalam menjaga ritme pemerintahan serta memastikan kebijakan berjalan selaras antara pusat dan daerah. “Tugas Sekda bukan hanya sebagai motor, tapi juga sebagai penyeimbang dan tumpuan bagi kepala daerah dengan segala kebijakan dan dinamikanya. Sekda memiliki peran penting sebagai simpul informasi dan sinergi. Di tengah situasi saat ini, Sekda harus menjadi motor kolaborasi antara seluruh pegawai dan masyarakat agar tercipta pemerintahan yang baik serta ASN yang benar-benar menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat,” ujar Tito. Rapat koordinasi ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan tahun 2025. Beberapa agenda pembahasan mencakup koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan daerah, pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal dan pembangunan nasional, pengendalian PPPK, program pembangunan inpres dan banpres, serta pengawasan program prioritas nasional di daerah. Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah pembangunan Kota Bekasi agar sejalan dengan kebijakan nasional dan berfokus pada kebutuhan masyarakat. “Giat ini menjadi ruang strategis bagi daerah untuk menyamakan langkah dan memperkuat koordinasi lintas sektor. Bagi kami di Kota Bekasi, hasil dari rakor ini akan menjadi acuan dalam memastikan seluruh program pembangunan daerah tersinergi dengan kebijakan nasional dan mampu menjawab tantangan lokal secara nyata,” jelas Junaedi. Ia juga menambahkan, “Kami berkomitmen untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Sinergi antara Bappelitbangda, perangkat daerah, dan seluruh ASN akan terus kami dorong agar pembangunan di Kota Bekasi semakin terarah, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan warga.” tambahnya Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap arah pembangunan kedepan dapat semakin terintegrasi, adaptif terhadap perubahan, serta mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan menuju masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Selasa, 28 Okt 2025 - 13:37 WIB