Sorot Nasional.com
M.S. Pelu GB
Buru,Maluku – Wakil Bupati Buru, Bapak H. Sudarmo, S.P., M.Si., pada Jumat, (25/72025), menjadi saksi bisu sebuah peristiwa budaya yang sarat makna.
Beliau hadir mewakili Bupati Buru dalam kegiatan Penobatan/Pelantikan Kepala Soa dan Kawasan Nuru Dawa Tasidjawa Humlolin Waenibe yang berlangsung khidmat di Desa Wainibe, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru.
Kehadiran Bapak Wakil Bupati tak hanya sekadar formalitas, melainkan bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pelestarian adat dan budaya lokal.
Setibanya di lokasi acara, suasana kekeluargaan begitu terasa. Para tokoh adat menyambut hangat kedatangan beliau dengan pengalungan bunga yang indah, sebuah simbol penghormatan tertinggi.
Denting musik ukulele yang dimainkan anak-anak dan tarian cakalele yang gagah perkasa turut mengiringi langkah Wakil Bupati, seolah menjadi penanda betapa kuatnya akar budaya yang terpelihara di tengah masyarakat Desa Wainibe.
Momen ini memperlihatkan harmoni antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menjaga warisan leluhur, merajut dan mengukuhkan persatuan.
Bapak H. Sudarmo tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, melainkan turut serta menyaksikan seluruh rangkaian prosesi adat penobatan Kepala Soa dari awal hingga akhir.
Beliau tampak antusias mengamati setiap tahapan upacara, memahami esensi dan makna di balik tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Kehadiran beliau menjadi bukti komitmen pemerintah daerah untuk menghargai dan mendukung praktik-praktik adat yang hidup di tengah masyarakat Buru.
Dalam sambutannya yang penuh pesan peduli, Wakil Bupati Buru menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Kepala Soa yang baru dilantik.
Beliau berpesan agar pemimpin adat yang baru dapat menjalankan amanah dengan adil dan bijaksana, serta senantiasa menjaga persatuan seluruh unsur masyarakat.
Pesan ini selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Buru yang diusung, yaitu BURU BERSERI (Berbudaya, Sejahtera, Religius), menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai adat dan pembangunan daerah.
Acara adat yang sarat akan makna ini juga dihadiri oleh berbagai elemen penting lainnya.
Terlihat hadir Asisten I Setda Buru, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Buru, beberapa anggota DPRD Kabupaten Buru, serta unsur TNI-Polri tingkat Kecamatan Fena Leisela.
Tak ketinggalan, para Raja dan perwakilan petuanan dari seluruh wilayah Kabupaten Buru turut memeriahkan acara, menunjukkan bahwa penobatan ini adalah peristiwa penting yang diakui dan dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat adat Buru.
Penobatan Kepala Soa ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan sebuah ikrar untuk terus melestarikan adat, menguatkan persatuan, dan menuju Buru yang lebih berbudaya.
Semangat “Rete Mena Bara Sehe” yang berarti Maju Terus Pantang Mundur, “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh” benar-benar tercermin dalam gelaran ini, mengukuhkan tekad bersama untuk membangun Buru yang sejahtera, religius, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur budaya di Bumi Bupolo tercinta.